-
Home (current)
-
Fisika
-
Matematika
-
Computer Science
-
Javascript Project
-
Contact Me
-
Terms of Use
Think Like A Coder
oleh : Fikri Mulyana Setiawan
2 Desember 2020
Coder/programmer/pembuat kode adalah mereka yang bisa membuat program komputer maupun halaman web. ada 1 hal yang membedakan seorang coder dengan orang lain pada umumnya, yaitu cara berpikirnya.
begini, setiap hari kita melakukan beberapa aktivitas tertentu, misalnya saja mengendarai mobil, memasak, dan sebagainya, tentu saja kita harus mengikuti langkah langkah tertentu ketika melakukan hal tersebut. misalnya saja ketika memasak, kita harus mengikuti langkah langkah pada buku resep. bahkan walau kita tidak melakukan sesuai prtunjuk resep pun, kita tetaplah melakukan langkah tertentu. nah, langkah langkah ini secara umum disebut sebagai algoritma. namun, ada sedikit perbedaan antara algoritma dan buku resep. dalam resep masakan, biasanya kita menemukan perintah "tambahkan garam secukupnya", namun pada sebuah algoritma, kita tidak akan pernah menjumpai perintah seperti itu. itu karena dalam algoritma, setiap perintah yang ditulis oleh seorang coder harus dituliskan secara jelas dan tidak membingungkan, karena kata " secukupnya" tidak mempunyai batas yang jelas. namun jika ditulis " tambahkan air 100 liter", maka perintahnya memiliki batas yang jelas. selain itu, karena "kebodohan"-nya,komputer tidak dapat menyusun logika sendiri hanya dengan bermodalkan beberapa pernyataan. Disinilah peran seorang programmer untuk membuat logika berpikir untuk komputer agar komputer bisa menjalankan tugasnya dengan baik. keharusan untuk membuat program yang logis membuat programmer bisa berpikir dengan logis dan sistematis.
Lalu, sebenarnya bagaimana cara seorang programmer berpikir? secara umum,berikut adalah langkah langkah berpikir seorang programmer dalam menyelesaikan masalah:
- Pertama, hal yang harus dilakukan yaitu menentukan secara spesifik apa tujuan yang harus dicapai. misalnya dalam membuat game, kita memprogram game bahwa jika mobil bertabrakan dengan keledai, maka mobil akan kalah. nah jika masalahnya seperti ini, kita harus menentukan kapan mobil bertabrakan secara spesifik. kita harus menentukan mobil bertabrakan saat berapa di koordinat berapa,di tempat mana, dan segala hal rumit lainnya. intinya, masalah yang harus kita selesaikan harus terdefinisi secara jelas dan tidak menimbulkan keraguan
- langkah kedua, coba hubungkan (bagaimanapun caranya) antara masalah yang sudah didefinisikan dengan tujuan yang hendak kamu capai. pada langkah inilah otak kita harus bekerja keras untuk menemukan solusi yang umum. coba pikirkan hal apa yang bisa kalian lakukan,coba terapkan hal apapun di dunia ini untuk memecahkan permasalahan yang kita miliki.untuk kecepatan, jangan khawatir, komputer bisa menyelesaikan ribuan operasi matematika dalam hitungan detik. jadi,jika program komputer yang kalian buat memerlukan waktu lama jika dikerjakan manusia, maka program yang dapat dilakukan oleh komputer hanya dalam hitungan detik,bahkan milidetik. kadang kadang, untuk menemukan solusinya, kita perlu berpikri seperti orang bodoh berpikir.percayalah, cara berpikir seperti ini akan membuat otak kalian bekerja lebih baik.
- selanjutnya, eksekusi perencanaan yang telah kalian lakukan pada tahap 2 dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh masing masing bahasa pemrograman.pada tahap ini, mungkin kalian perlu merubah sebagian rencana yang telah kalian buat pada tahap 2,atau bahkan kalian perlu merombak semua rencana kalian
- setelah selesai, cek kembali urutan logika nya agar tidak terjadi error. kalian sendiri bisa mensimulasikan rencana yang telah kalian tulis dalam pikiran, tanpa memerlukan komputer
- saatnya jalankan program komputer kalian
memang langkah di atas adalah langkah untuk membuat program komputer sendiri. walau begitu, langkah tadi dapat digeneralisasi untuk segala hal yang kita lakukan, entah itu belajar, bermain, mengajar murid, dan sebagainya. ketika kalian menerapkan langkah di atas pada setiap kegiatan yang dilakukan, kalian akan merasakan perubahan yang cukup signifikan pada pola pikir kalian.
© Fikri Mulyana Setiawan